Berikut ini beberapa tips dan saran untuk membuat foto potret yang baik.
Bagaimana cara membuat seseorang tersenyum di depan kamera?
Pastikan subyek yang Anda foto dalam kondisi atau mood yang baik untuk difoto. Misalnya Anda ingin membuat foto seorang anak kecil, maka pastikan bahwa ia tidak dalam kondisi lelah atau lapar. Juga pastikan subyek yang Anda foto tidak dalam kondisi lelah karena dapat membuat wajah dan matanya menjadi lebih tegang. Anda dapat memberikan sedikit waktu untuk beristirahat atau menikmati makanan ringan sebelum sesi pemotretan dimulai. Dengan memberi waktu jedah istirahat sambil menikmati cemilan, Anda akan membangun interaksi yang baik dengan subyek foto Anda. Bersikap ramah dan berbicaralah dengannya yang akan membantunya lebih rileks. Namun jangan membuat situasi menjadi lucu hingga subyek tersebut tertawa terbahak-bahak. |
Translate
Selasa, 04 Desember 2012
TEKNIK FOTO MODEL
HUTANG
BERHATI-HATILAH TERHADAP HUTANG
Masalah hutang merupakan peristiwa biasa yang sering dijumpai di dalam kehidupan masyarakat. Hutang adalah uang yang dipinjam dari orang lain, kewajiban membayar kembali apa yang sudah diterima.
Banyak f
Masalah hutang merupakan peristiwa biasa yang sering dijumpai di dalam kehidupan masyarakat. Hutang adalah uang yang dipinjam dari orang lain, kewajiban membayar kembali apa yang sudah diterima.
Banyak f
aktor yang menyebabkan seseorang berhutang, di antaranya karena tidak seimbangnya antara pemasukan finansial dan kebutuhannya, terjadinya kebangkrutan, tertimpa musibah, dan bisa karena memperturutkan keinginan hawa nafsunya saja.
Hutang adalah masalah yang sangat mengikat bukan saja selagi manusia hidup di dunia, tetapi beban hutang juga akan berlanjut sampai di akhirat.
Bahkan, Rasulullah SAW. enggan menyalatkan orang meninggal dunia yang masih memiliki ikatan hutang.
Dari Jabir bin Abdillah RA., berkata, "Seorang laki-laki meninggal dunia dan kami pun memandikan jenazahnya, lalu kami mengafaninya dan memberi wangi-wangian. Kemudian kami letakkan untuk dishalatkan oleh Rasulullah SAW. di tempat khusus jenazah Maqam Jibril. Kemudian azan shalat pun berkumandang. Beliau pun datang bersama kami dengan melangkah pelan kemudian bersabda, 'Barang kali rekan kalian ini punya hutang ?' Mereka menjawab, 'Ya, dua dinar !' Maka Rasulullah pun mundur, beliau berkata, 'Shalatkanlah rekan kalian ini.'
Lalu berkatalah salah seorang dari kami bernama Abu Qatadah, 'Wahai Rasulullah hutangnya yang dua dinar itu atas tanggunganku !' Maka Rasulullah SAW. berkata kepadanya, "hutang itu menjadi tanggunganmu ? Tertanggung dari hartamu ? Dan si mayit terlepas daripadanya ?' Abu Qatadah menjawab, 'Ya !'
Maka Rasulullah SAW. pun menyalatinya dan setiap kali Rasulullah bertemu dengan Abu Qatadah beliau selalu berkata, 'Apakah hutang dua dinar itu telah engkau lunasi ?' Hingga pada akhirnya Abu Qatadah mengatakan, 'Aku telah melunasinya wahai Rasulullah.' Maka Rasulullah berkata, 'Sekarang barulah segar kulitnya !'" (HR. Ahmad, Hakim dan Baihaqi)Allah SWT. dan Rasul-Nya mengingatkan kita untuk berhati-hati terhadap hutang, karena
Hutang adalah masalah yang sangat mengikat bukan saja selagi manusia hidup di dunia, tetapi beban hutang juga akan berlanjut sampai di akhirat.
Bahkan, Rasulullah SAW. enggan menyalatkan orang meninggal dunia yang masih memiliki ikatan hutang.
Dari Jabir bin Abdillah RA., berkata, "Seorang laki-laki meninggal dunia dan kami pun memandikan jenazahnya, lalu kami mengafaninya dan memberi wangi-wangian. Kemudian kami letakkan untuk dishalatkan oleh Rasulullah SAW. di tempat khusus jenazah Maqam Jibril. Kemudian azan shalat pun berkumandang. Beliau pun datang bersama kami dengan melangkah pelan kemudian bersabda, 'Barang kali rekan kalian ini punya hutang ?' Mereka menjawab, 'Ya, dua dinar !' Maka Rasulullah pun mundur, beliau berkata, 'Shalatkanlah rekan kalian ini.'
Lalu berkatalah salah seorang dari kami bernama Abu Qatadah, 'Wahai Rasulullah hutangnya yang dua dinar itu atas tanggunganku !' Maka Rasulullah SAW. berkata kepadanya, "hutang itu menjadi tanggunganmu ? Tertanggung dari hartamu ? Dan si mayit terlepas daripadanya ?' Abu Qatadah menjawab, 'Ya !'
Maka Rasulullah SAW. pun menyalatinya dan setiap kali Rasulullah bertemu dengan Abu Qatadah beliau selalu berkata, 'Apakah hutang dua dinar itu telah engkau lunasi ?' Hingga pada akhirnya Abu Qatadah mengatakan, 'Aku telah melunasinya wahai Rasulullah.' Maka Rasulullah berkata, 'Sekarang barulah segar kulitnya !'" (HR. Ahmad, Hakim dan Baihaqi)Allah SWT. dan Rasul-Nya mengingatkan kita untuk berhati-hati terhadap hutang, karena
Sabtu, 01 Desember 2012
TEKNIK FOTO FREEZING
Penggunaan rana (shutter) dengan kecepatan rendah pada subjek yang bergerak akan menimbulkan blur yang memberi kesan gerak. Selain itu, penggunaan kecepatan tinggi juga dapat memberikan kesan gerak dengan membekukan gerakan yang sedang berlangsung, pemotretan ini lazim disebut freezing. Hasilnya adalah foto yang memperlihatkan subjek foto tepat di tengah gerakan yang sedang dilakukan. Karena menggunakan kecepatan rana tinggi, gambar subjek menjadi jelas/tidak blur. Pemotretan freezing yang baik membutuhkan perencanaan. Jika mengetahui atau dapat yang bergerak memperkirakan arah yang akan dilalui subjek, Anda dapat menentukan sudut kamera, pencahayaan, latar belakang, jarak fokus, dan eksposure. Dengan demikian, Anda dapat lebih berkonsentrasi memperhatikan subjek tersebut.
KATA KATA HIKMAH
... Jangan Kau Bercerita tentang Wanita Lain ...
Oleh: Sudah Tahukah Anda ?
Oleh: Sudah Tahukah Anda ?
ujian untuk wanita tersebut setelah ia menjumpainya. Istri ini mungkin tidak tahu jika hati terkadang lebih dulu jatuh cinta daripada dua mata sekalipun hanya melalui apa yang telah didengarkan saja.
Suami itu juga berusaha untuk membeberkan sifat buruk istrinya di depan orang lain. Ini semua ia lakukan untuk membenarkan diri dan memberikan legitimasi agar bisa menempuh jalan setan yang telah direncanakannya. Oleh karena itu syariat Islam melarang seorang istri untuk menceriakan tentang wanita muslimah lain di hadapan sang suami.
لا تباشر المرأة المرأة ، فتنعتها لزوجها كأنه ينظر إليها
“Janganlah seorang istri menceritakan seorang perempuan lain lalu menyifati (kecantikan) wanita itu kepada suaminya seakan-akan ia (suami) melihatnya.” (HR. Bukhari 5240, dari hadits Abdullah bin Mas’ud)
Suami itu juga berusaha untuk membeberkan sifat buruk istrinya di depan orang lain. Ini semua ia lakukan untuk membenarkan diri dan memberikan legitimasi agar bisa menempuh jalan setan yang telah direncanakannya. Oleh karena itu syariat Islam melarang seorang istri untuk menceriakan tentang wanita muslimah lain di hadapan sang suami.
لا تباشر المرأة المرأة ، فتنعتها لزوجها كأنه ينظر إليها
“Janganlah seorang istri menceritakan seorang perempuan lain lalu menyifati (kecantikan) wanita itu kepada suaminya seakan-akan ia (suami) melihatnya.” (HR. Bukhari 5240, dari hadits Abdullah bin Mas’ud)
Langganan:
Postingan (Atom)